Jumat, 03 April 2015

Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga



Nama             : Putri Oktaviani
NPM              : 25211658
Kelas              : 4EB15

Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Secara tradisional, laba (yaitu kekayaan yang dapat digunakan) merupakan bagian dari kekayaan perusahaan (yaitu aktiva bersih) yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa mengarungi kekayaannya hingga berada di bawah posisi awal. Dengan mengasumsikan tidak adanya tambahan investasi atau penarikan oleh pemilik dalam periode tersebut, jika aktiva bersih awal suatu perusahaan adalah sebesar £30.000 dan aktiva bersih akhir meningkat menjadi £45.000 yang disebabkan oleh operasi yang menguntungkan, labanya akan menjadi £15.000. Jika perusahaan tersebut membayarkan dividen sebesar £15.000, kekayaan perusahaan pada akhir periode akan sama persis dengan kekayaan awal periode. Dengan demikian, akuntansi konvensional mengukur laba sebagai jumlah maksimum yang dapat ditarik dari perusahaan tanpa mengurangi jumlah uang yang menjadi modal awalnya.
Jika kita tidak dapat mengasumsikan harga yang stabil, ukuran laba yang konvensional mungkin tidak dapat mengukur kekayaan perusahaan yang dapat digunakan secara akurat. Misalkan tingkat harga umum meningkat sebesar 21% selama satu tahun. Untuk mengimbangi inflasi, suatu perusahaan yang memulai tahun dengan uang $100 akan menginginkan nilai investasi awalnya tumbuh menjadi paling tidak $121, karena jumlah inilah yang diperlukan pada akhir tahun untuk membeli apa-apa yang dapat terbeli dengan uang sebesar $100 pada awal periode. Misalkan, dengan menggunakan akuntansi konvensional, perusahaan memperoleh penghasilan sebesar $50 (setelah pajak). Menarik dana sebesar $50 akan mengurangi kekayaan nominal akhir periode perusahaan kembali pada jumlah sebesar S100, lebih sedikit daripada yang diperlukan agar tetap sama dengan inflasi ($121). Model daya beli konstan biaya historis menganggap selisih perbedaan ini dengan mengukur laba sehingga perusahaan mampu membayarkan seluruh labanya sebagai dividen, sementara memiliki daya beli pada akhir periode yang sama besarnya dengan awal periode.

PENYESUAIAN BIAYA KINI
            Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvensional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih awal perusahaan (yang menggunakan indeks harga spesifik yang tepat atau penentuan harga langsung) untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.

SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
            Beberapa negara telah mencoba metode akuntansi inflasi yang berbeda-beda. Praktik aktual juga mencerminkan pertimbangan pragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan yang pihak-pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka-angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.

Amerika Serikat
            Pada tahun 1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards – SFAS) No. 33. Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap (sebelum dikurangi dengan depresiasi) yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 miliar (setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi), untuk selama 5 tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan biaya kini. Pengungkapan ini lebih bersifat melengkapi dan bukan menggantikan biaya historis sebagai kerangka dasar pengukuran dasar untuk laporan keuangan utama.
            Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan bahwa :
(1)   pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan,
(2)   biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar, dan
(3)   pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Semenjak itu, FASB telah memutuskan untuk mendorong, tetapi tidak lagi mengharuskan, entitas pelaporan AS untuk mengungkapkan informasi daya beli konstan biaya historis atau daya beli konstan biaya kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah dan menjadi titik awal untuk standar akuntansi inflasi di masa depan.

Inggris
            Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Committee – ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting Practice – SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini’ untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980. Meskipun SSAP 16 dibatalkan pada tahun 1988, metodologinya direkomendasikan untuk perusahaan-perusahaan yang secara sukarela melaporkan akun-akun yang disesuaikan terhadap inflasi.
            SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam dua hal utama. Pertama, apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal. Kedua, apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan. Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1.      Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2.      Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3.      Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33 mengharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengharuskan dua angka, yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik. Yang pertama, disebut penyesuaian modal kerja moneter (Monetary Working Capital Adjustment – MWCA), mengakui pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya. Yang kedua, disebut sebagai mekanisme penyesuaian, memungkinkan pengaruh perubahan harga spesifik terhadap aktiva nonmoneter perusahaan (seperti depresiasi, harga pokok penjualan dan modal kerja moneter).