1. Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa. Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang menunjang, yaitu:
1. Pembagian Kerja dan Spesialisasi
Perkembangan manajemen produksi ditandai dengan usaha untuk meningkatkan hasil melalui pembagian kerja (division of labour). Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah (scientific methods) dan alas-alas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengelolaan yang baik. Pekerjaan yang semula terkonsentrasi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lainnya, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan.
Spesialisasi kerja memungkinkan peningkatan keahlian seseorang. Dan makin meningkatnya keahlian membuat yang bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat, dengan kualitas lebih baik. Ini akan mengurangi biaya produksi sehingga memungkinkan untuk lebih bertahan dalam persaingan pasar. Kondisi ini juga memungkinkan tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi pada tiap satuan waktu tertentu.
Perkembangan manajemen produksi ditandai dengan usaha untuk meningkatkan hasil melalui pembagian kerja (division of labour). Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah (scientific methods) dan alas-alas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengelolaan yang baik. Pekerjaan yang semula terkonsentrasi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lainnya, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan.
Spesialisasi kerja memungkinkan peningkatan keahlian seseorang. Dan makin meningkatnya keahlian membuat yang bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat, dengan kualitas lebih baik. Ini akan mengurangi biaya produksi sehingga memungkinkan untuk lebih bertahan dalam persaingan pasar. Kondisi ini juga memungkinkan tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi pada tiap satuan waktu tertentu.
2. Revolusi Industri
Pada dasarnya revolusi industri merupakan peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi Industri di Inggris tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan proses yang berkaitan dengan bebagai permasalahan sosial ekonomi, budaya, dan politik yang luas. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat di hidang perdagangan, industri, dan teknik di Eropa.
Dampak perkembangan industrinya terlihat pada pengusaha yang memiliki modal besar. Kehidupan perdagangan terus meningkat, tetapi para pengusaha kecil dengan peralatan kerja kuno menjadi terdesak.
Pada dasarnya revolusi industri merupakan peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi Industri di Inggris tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan proses yang berkaitan dengan bebagai permasalahan sosial ekonomi, budaya, dan politik yang luas. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat di hidang perdagangan, industri, dan teknik di Eropa.
Dampak perkembangan industrinya terlihat pada pengusaha yang memiliki modal besar. Kehidupan perdagangan terus meningkat, tetapi para pengusaha kecil dengan peralatan kerja kuno menjadi terdesak.
Perkembangan industri sebagai hasil revolusi terlihat pada:
a. Bertambahnya penggunaan mesin
b. Efisiensi produksi batubara, besi, dan baja
c. Pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan alat komunikasi lainnya
d. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan Industrialisasi ini berhasil meningkatkan pengolahan hasil produksi yang melebihi kebutuhan sendiri, sehingga membutuhkan aktivitas pemasaran.
3. Perkembangan alat dan teknologi
Akhir-akhir ini manajer produksi banyak memberi perhatian pada perkembangan teknologi canggih. Terdapat perubahan yang drastis atau radikal dalam penggunaan alat dan teknologi produksi seperti penggunaan robot, alat perkantoran yang otomatis, dan lain-lain. Pada banyak hal, manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih ini ke dalam bisnisnya.
Akhir-akhir ini manajer produksi banyak memberi perhatian pada perkembangan teknologi canggih. Terdapat perubahan yang drastis atau radikal dalam penggunaan alat dan teknologi produksi seperti penggunaan robot, alat perkantoran yang otomatis, dan lain-lain. Pada banyak hal, manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih ini ke dalam bisnisnya.
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja dalam era manajemen ilmiah
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan (work studies) memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan (work studies) memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
a. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku.
b. Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah.
c. Pelatihan pekerja dengan metode baru.
d. Pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja.
2. Pengertian manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
3. Pengertian Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
4. Proses Produksi
1. Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
- Proses produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
- Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
5. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi :
- Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
- Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
- Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
- Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama,yaitu:
- Proses
- Kapasitas
- Persediaan
- TenagaKerja
- Mutu/Kualitas
6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya.
Penambahan dan perancangan system produksi meliputi:
- Seleksi dan desain hasil produksi
- Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
- Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
- Rancangan tata letak dan arus kerja
- Rancangan tugas
- Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
7. Fungsi dan sistem operasi dan produksi
- Fungsi Produksi dan Opersasi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi :
- Proses Pengolahan
- Jasa-jasa penunjang
- Perencanaan
- Pengendalian / pengawasan
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
8. Lokasi dan lay out pabrik
Sebagaimana diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan. Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya: Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga Teknik kesimbangan kapasitas.
Dalam suatu pabrik, tata letak (layout) dari fasilitas produksi dan area kerja merupakan elemen dasar yang sangat penting dari kelancaran proses produksi. Pengaturan layout didalam pabrik merupakan aktivitas yang sangat vital dan sering muncul berbagai macam permasalahan di dalamnya. Masalah yang paling utama adalah apakah pengaturan dari semua fasilitas produksi tersebut telah dibuat sebaik-baiknya sehingga bisa mencapai suatu proses produksi yang paling efisien dan bisa mendukung kelangsungan serta kelancaran proses produksi secara optimal. Jika membicarakan Plant layout (tata letak pabrik) atau Facilities layout (tata letak fasilitas), ada 2 kata kunci yang ada didalamnya, yaitu pengaturan dan fasilitas.
Dalam suatu pabrik, tata letak (layout) dari fasilitas produksi dan area kerja merupakan elemen dasar yang sangat penting dari kelancaran proses produksi. Pengaturan layout didalam pabrik merupakan aktivitas yang sangat vital dan sering muncul berbagai macam permasalahan di dalamnya. Masalah yang paling utama adalah apakah pengaturan dari semua fasilitas produksi tersebut telah dibuat sebaik-baiknya sehingga bisa mencapai suatu proses produksi yang paling efisien dan bisa mendukung kelangsungan serta kelancaran proses produksi secara optimal. Jika membicarakan Plant layout (tata letak pabrik) atau Facilities layout (tata letak fasilitas), ada 2 kata kunci yang ada didalamnya, yaitu pengaturan dan fasilitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar