Kamis, 17 Mei 2012


Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan


1. Struktur Produksi

Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa   pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier.

    Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena :

·         Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
·         Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.

Struktur produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.


2.  Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu Negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

·         Pendekatan produksi (GDP)

Dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

Untuk menghindari kesalahan perhitungan ganda dapat digunakan salah satu dari dua cara di bawah ni.

Pertama, GDP dihitung hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil akhirnya saja (mobil) yang akan dihitung.

Contoh :

ü  Produsen I       petani gandum, produksinya dinilai Rp 200,-/satuan tertentu.
ü  Produsen II     petani tepung tergu, produksinya bernilai Rp 500,-/satuan tertentu.
ü  Produsen III    pabrik ti, produksinya dinlai Rp 750,-/satuan tertentu.

Dari ilustrasi sederhana di atas, maka pendapatan nasional (GDP) Indonesia adalah sbesar Rp 750,-, yakni hanya menilai hasil akhirnya saja. Karena nilai roti sehaga Rp 750,- tersebut telah terkandung unsur gandum dan tepung terigu. Yang dimaksud dengan perhitungan ganda adalah dengan menganggap bahwa pendapatan nasonal (GDP)  Indonesia adalah sebesar Rp 1.450,- ( 200 + 500 + 750 ). Sehingga hasil sebesa Rp 1.450,- sangat menyesatkan, dan tidak menggambarkan yang sesungguhnya.

            Kedua, dengan menjumlahkan nilai tambah dari masing-masing komoditi yang dihasilkan oleh masing – masing produsen, sehingga jika kita gunakan ilustasi di atas, maka pendapatan nasional (GDP) Indonesia dengan cara ini akan menghasilkan jumlah yang sama.

ü  Produsen I petani gandum, produksinya dinilai Rp 200,-/satuan tertentu, karena sebelumnya tidak ada produksi, kemudian ada produksi gandum senilai Rp 200,-, maka ada nilai tambah sebesar Rp 200,-
ü  Produsen II pabrik tepung tergu, produksinya brnilai Rp 500,-/satuan tertentu, dari bahan baku gandum yang hanya seharga Rp 200,- menjadi tepung terigu dengan harga Rp 500,-, berarti ada nilai tambah sebesar Rp 300,-
ü  Produsen III pabrik roti, produksinya dinilai Rp 750,-/satuan tertentu, setelah tepung terigu diolah oleh pabrik roti menjadi roti, maka terdapat nilai tambah senilai Rp 250,-

Dari ilustrasi di atas, jika kita akumulasi maka total nilai tambah dari masing-masing komoditi (gandum, tepung, dan roti) tersebut adalah sebesar Rp 750,- ( 200 + 300 + 250), di mana angka ini sama besarnya dengan pendapatan nasional (GDP) Indonesia jika dihitung dengan cara yang pertama.

Sebagai catatan, Gross Domestic Product ini diperoleh dengan menggunakan konsep Kewilayahan, artinya nilai produksi tersebut diperoleh dari seluruh kegiatan produksi dari semua pelaku ekonomi yang melaksanakan kegiatan produksinya di wilayah Indonesia saja, tidak dilihat apakah dia berwarga negara Indonesia ata warga negara asing.

·         Pendekatan Pengeluaran (GNP)

GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesia, dalam kurun waktu tertentu. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan cara memperoleh GDP, jika GDP dibatasi oleh wilayah, maka GNP dibatasi oleh kewarganegaraan, karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep kewarganegaraan, artinya nilai pengelaran tesebut dhitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.

            Ilustrasi perhitungannya adalah :

            Pengeluaran dari sektor rumah tangga ( untuk konsumsi )                 XXX
            Pengeluaran dari sektor swasta (untuk investasi)                               XXX
            Pengeluaran pemerintah (Government expenditure)                          XXX
            Sektor luar negeri/Eksport netti (Ekspor – Impor)                              (XXX)
                                                                                                                  ----------------- +
                        Pendapatan nasional (GNP) Indonesia adalah                       XXX

·         Pendekatan Pendapatan (NI)

NI (National Income) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoleh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI inilah yang tampaknya oleh kalangan akademisi dinotasikan dengan Y.

            Ilustrasi sederhana dari perhitungan NI ini adalah :

            Pendapatan dari sektor rumah tangga berupa gaji/upah                     XXX
            Pendapatan dari sektor swasta, laba misalnya                                    XXX
            Pendapatan pemerintah                                                                       XXX
            Pendapatan sektor luar negeri, devisa misalnya                                  XXX
                                                                                                                  ---------------- +
                        Pendapatan Nasional Indonesia (NI)                                      XXX

Agar pendapatan nasional (GNP) nilainya sama dengan GDP, maka dapat dituliskan dalam bentuk formula, yaitu :

·         GDP = GNP - Pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi
·         GDP = GNP - (Penerimaan faktor produksi WNI di LN - Penerimaan faktor produksi WNA di Indonesia)

      Sedangkan untuk menyesuaikan kedua jenis pendapatan nasional tersebut dengan NI, diperlukan formulasi sebagai berikut :

§  NI = GNP - Depresiasi - Tx tak langsung, dimana GNP - Depresiasi sendiri sering disebut dengan NNP (Net National Product) atau Produksi Nasional Bersih
§  NI = GDP - Depresiasi - Tx tak langsung, dimana GDP - Depresiasi sendiri sering disebut dengan NDP (Net Domestic Product) atau Produksi Domestik Bersih
     
·         Pendapatan nasional yang siap dibelanjakan (Y disposible)

Yang dimaksud dengan pendapatan nasional (Y) disposible adalah pendapatan nasional yang telah siap untuk dibelanjakan. Nilai Y disposible ini berasal dari NI (National Income) setelah ditambah dengan pengeluaran pemerintah berupa transfer/subsidi dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung yang ditetapkan pemerintah. Jika ditulis dalam formula, nilainya diperoleh dari :

            Y disposible = NI + Tr - Tx langsung, dimana
                        Tr = Government Transfer, subsidi pemerintah
                        Tx = Pajak langsung
           
      Y pribadi

      Pendapatan nasional pribadi adalah pendapatan nasional disposible yang telah dikurangi dengan pajak pribadi, dihitung dengan formula :

            Yp = Yd - Tx pribadi, dimana :
           
            Yp = Pendapatan nasional pribadi
            Yd = Pendapatan nasional disposible

·         Pendapatan Nasional per Kapita

Pendapatan per kapita/tahun biasanya digunakan sebagai salah satu indicator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional ( GNP atau GDP ) dengan jumlah penduduk di suatu negara ( Indonesia ).


3.  Kemiskinan

      Salah satu masalah yang cukup mendesak untuk diatasi oleh suatu negara adalah masalah kemiskinan. Untuk itulah ekonomi Indonesia memiliki Trilogi Pembangunan yang didalamnya ada poin pemerataan. Meskipun sampai dengan saat ini rakyat yang masih hidup dalam kemiskinan masih cukup besar (+/- dari 100 orang Indonesia, 11 - 12 orang diantaranya masih miskin), namun upaya untuk mengentaskan mereka terus diupayakan. Beberapa diantaranta ada;ah dengan program IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerintah.



Sumber dari :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar